SASTRA JENDRA MUHAMMAD MAUJUD
Ilmu Energi Sastrajendra Muhammad Maujud: Sebuah Perspektif Tasawuf
Dalam ranah spiritualitas, tasawuf merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan menempuh jalur batiniah. Salah satu konsep mendalam dalam tasawuf adalah pemahaman tentang energi ilahi yang ada di dalam diri setiap manusia. Konsep ini tercermin dalam ajaran Sastrajendra Muhammad Maujud, yang berakar pada pandangan bahwa setiap individu memiliki kitab suci dalam dirinya yang harus dibaca dan dipahami untuk mencapai pencerahan spiritual.
Energi Kitab Haqq dalam Diri Manusia SASTRA JENDRA KITAB CETHO
"IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL YAOMA ALAIKA HASBI" yang berarti, "Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri," mengajak kita untuk mencari kebenaran ilahi melalui introspeksi dan meditasi mendalam. Kitab Haqq yang dimaksud bukanlah kitab fisik, melainkan kitab batin yang tersimpan dalam diri setiap manusia. Allah telah menanamkan potensi dan cahaya ilahi dalam diri kita, dan tugas kita adalah untuk menggali dan memahaminya.
"ALLAHU BATHINUL INSAN, AL INSANU DHOHIRULLAAH" menekankan bahwa Allah adalah batinnya manusia, dan manusia adalah manifestasi nyata dari Allah. Ini berarti bahwa esensi ilahi berada dalam diri kita, dan dengan memahami diri kita sendiri, kita dapat mencapai pemahaman tentang Tuhan. Konsep ini juga diperkuat dengan ungkapan, "AL INSANU SIRI WA ANA SIRUHU," yang berarti rahasia manusia adalah rahasia Tuhan, menunjukkan bahwa pengenalan diri adalah jalan menuju pengenalan Tuhan.
Struktur Batin Manusia
Allah menciptakan manusia dengan struktur batin yang kompleks, yang digambarkan sebagai berikut:
- Dada sebagai mazhab batin yang menyimpan berbagai lapisan kesadaran.
- Qolbu (hati), tempat pemahaman emosional dan spiritual.
- Fuad, lapisan lebih dalam yang menghubungkan hati dengan esensi ilahi.
- Syagofa, lapisan lebih dalam lagi yang menampung rahasia ilahi.
- Sir (rahasia), inti terdalam di mana Allah menyimpan rahasia-Nya.
Dalam setiap rongga anak Adam, Allah menciptakan suatu mazhab yang disebut dada. Di dalam dada ada qolbu, dalam qolbu ada fuad, dalam fuad ada syagofa, dan di dalam syagofa ada sir. Di dalam sir ini, Allah menyimpan rahasia-Nya. Mengetahui struktur batin ini adalah kunci untuk memahami energi ilahi dalam diri kita.
Pengakuan dan Pencarian Ilahi
"LAA YARIFALLAAHU GHOIRULLAH," yang berarti hanya Allah yang mengenal diri-Nya sendiri, mengajarkan bahwa kesadaran ilahi sepenuhnya hanya dapat dicapai oleh Allah sendiri. Namun, manusia dapat mendekati pemahaman ini melalui introspeksi mendalam dan pemurnian diri. "AROFTU ROBBI BI ROBBI" menegaskan bahwa manusia hanya bisa mengenal Tuhan melalui perantara Tuhan itu sendiri.
Pemahaman bahwa kita tidak bisa sepenuhnya mengenal Allah, "MAA AROFNAKA HAQQO MA’RIFATAKA," mengajarkan kerendahan hati dalam pencarian spiritual kita. "MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU" dan "WA MAN AROFA ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAFSAHU" mengajarkan bahwa mengenal diri sendiri adalah langkah pertama untuk mengenal Tuhan, dan mengenal Tuhan membuat kita sadar akan keterbatasan pengetahuan kita tentang diri kita sendiri.
Barang siapa mencari Tuhan keluar dari dirinya sendiri akan tersesat jauh, "MAN TOLABAL MAOLANA BIGOERI NAFSI FAQODDOLA DOLALAN BAIDA," menekankan pentingnya introspeksi dan pencarian dalam diri untuk menemukan kebenaran ilahi.
Praktik Spiritual
Salah satu praktik yang dianjurkan adalah membaca Sholawat Nur Jamal sambil memusatkan perhatian pada hakekat mutlak, membayangkan bahwa lathifah akhfaa kita berada di hadapan akhfaa Muhammad SAW. Dengan penuh keimanan dan kerendahan hati, kita mengucapkan:
"YA ALLAH BIARKAN ANUGERAH POTENSI SERBA MELIPUTI ILAHI YANG MENGALIR DARI AKHFAA MUHAMMAD MENGALIR JUGA KE AKHFAA-KU."
ALLOH DAIMAN MUHAMMAD "SHOLALLOHU ALA MUHAMMAD BISMILLAHI LATIFFUN NURRULLOH." KUUNI MUHAMMADAN KUN SHOLLI ALA MUHAMMAD
Ungkapan ini mencerminkan permohonan untuk menerima energi ilahi yang mengalir dari Nabi Muhammad SAW, sehingga kita dapat menyelaraskan diri dengan sumber cahaya dan hikmah ilahi tersebut. BAN SAKATA DAYA SAKTI SALIHAYA UPADANA SARBA JANINA
Penutup
Ilmu Energi Sastrajendra Muhammad Maujud mengajak kita untuk mengenal dan memahami kitab batin yang ada dalam diri kita. Melalui introspeksi, pemurnian diri, dan praktik spiritual, kita dapat membuka potensi ilahi yang tersembunyi dalam diri kita. Dengan demikian, kita bisa mendekati pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhan dan memperoleh pencerahan spiritual yang sejati.
KUNI_MUHAMMADAN
ALLAH HUMMA
DZOHIRU ROBBI WAL BATHINU ABDI
ILLALLAH HU ALLAH HUWA RUHUM
alastu birobbikum
bala warobbina la ilaha illallah
HU DZATULLAH ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH
la ilaha illallah muhammad wujudullah
la ilaha illallah nuri haqqullah
la ilaha illallah muhammad astagfirullah
KUN SHOLLI ALA MUHAMMAD
Bismillah
Salam Alaikum Salam, Agung Asmane Alloh, Agung Ciptane Alloh, Agung Nugrahane Alloh. Adegku Adeging Alloh, Ora Ono Sopo Sopo, Kang Ono Amung Ingsun Kang Jumeneng Pribadi. Adeging Urip Dudu Rogo Dudu Nyowo, Amung Sejatining Urip Langgeng Tan Kenaning Pati. Ya Huw Haqq, Ya Huw Alloh.
Aku Tresno Kowe, SASTRA JENDRA KITAB BAQO MUHAMMAD MAUJUD
Kowe, SASTRA JENDRA KITAB BAQO MUHAMMAD MAUJUD, Tresno Aku.
Aku Yo Kowe, Kowe Yo Aku.
Kun Sholli 'Ala Muhammadinil Alifil Makluf Ujburni Hajati,
Aktifkan Lah Bukalah Jalur Pintu Daya SASTRA JENDRA KITAB BAQO MUHAMMAD MAUJUD Pada Diriku Secara Sempurna, wa bil haqqi anzalnahu wa bil haqqi nazal,
cahaya ALLAH TA'ALA. Cahaya Para
Malaikat. Cahaya Nabi Adam & Seluruh Manusia. Cahaya Tumbuh²an & Hewan.
Cahaya Baginda Nabi Muhammad. ALLOH DAIMAN MUHAMMAD,
Diantaranya menjadi Muthmainah, Martunah, Kasiyah, Karfiyah, Nuthfah,
Mikro Semesta Pada Diriku (Air, Arsy, Pena Qolam, Loh Mahfud, Muhammad), Yaitu (Darah, Daging, Urat, Tulang, Insan/Benih Insan).
Ijinkan Aku Untuk Memanfaatkan Mendayagunakan SASTRA JENDRA KITAB BAQO MUHAMMAD MAUJUD Pada Kehidupan Secara Sempurna Melalui Qolbi Muhammad.
Bi Jahi Kuuni Muhammadan, bi jahi Kun Sholli Ala Muhammad,
Bi Qudrotika Wa Irodzatika, Bi Adhomatika Wa Wajhikalkarim, La Haula Wa La Quwwata Illa Billah.
Inna Quwwatah Quwwatih
Dzatulloh Sifatulloh Wujudulloh, Wujud, SASTRA JENDRA KITAB BAQO MUHAMMAD MAUJUD
Salaman Salami...... Salamun alaikum.....Adam, Muhammad Rosululloh, RUUHIN
AHAD DZATULLOH
AHMAD RUHULLOH – NUR MUHAMMAD MAUJUD
MUHAMMAD HABIBULLOH
ALMAHDI KHOLIFATULLOH
Ya Allah aktifkanlah kalimat yang tertanam di dalam nur Muhammad pada diriku secara sempurna, dan wujudkanlah nur Muhammad pada diriku secara nyata, amin
Nampakkanlah sirr nur Muhammad pada diriku secara nyata dan sempurna, amin
Allahumma sholli wa sallim wabārik 'alā man ismuhu Sayyiduna Asful Mahmud Ahmad Muhammadur Roūfurrohiim. Shallallahu 'alaihi wa 'alā ālihi washohbihi wa sallam.
Setelah membaca Asma dan Sholawatnya maka kuncilah, tarik nafas dan tahan (dada/perut), baca
YAA ASFUL MAHMUD AHMAD MUHAMMADUR RAUFURRAHIIM, 3x lalu telan air liur
hasbi robbi jallalloh
ma fi qolbi ghoirulloh
nur muhammad shollalloh
la ilaha illalloh
kanzun makhfiyyah huwang tamitah huwal kahfi huwalloh
jilat jari telunjuk kanan dengan ujung lidah sambil ucap ALLOH
tunjuk pusar dengan jari telunjuk kanan putar putar sambil bilang
YA NUR
YA NUR BAQO
YA NUR MUHAMMAD
LA KATAM LA
DI PUSAR/PERUT BUANG NAFAS BACA LAA,
KEMUDIAN TARIK NAFAS KE DADA TENGAH BACA ILAAHA,
TERUS TAHAN NAFAS DI KEPALA BACA ILLA,
TERAKHIR KEMBALI LAGI HEMBUS NAFAS HABIS KE DADA BACA ALLOH,
●Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullaah,
fii kulli lamhatin wa nafasin
'adada maa wasi'ahu 'ilmullah....■
DI DALAM ALLOH, DI LUAR ALLOH, DAN ALLOH WUJUD
AL INSANU, SIRRULLOH, SIFATULLOH
SASTRA JENDRA KITAB BAQO MUHAMMAD MAUJUD
WUJUD KUN MAUJUD
buang nafas LAA ILAAHA ILLA ALLOH,
tarik tahan nafas ALLOH,
hembuskan nafas HUW ALLOH
buang nafas ALLOH
tarik tahan nafas MUHAMMAD
hembus nafas ROSULULLOH
YA ILAHI WA ROBBI WA SAYYIDI WA MAULAYA
Ya Antal Qodim Daim Fardu witru Ahad shomad hayyul Qoyyum
Ya Nahnu Malikalmulki dzal Jalali wal Ikrom
CARA BUKA/AKTIFKAN SASTRA JENDRA KITAB BAQO MUHAMMAD MAUJUD DIANTARANYA PUASA, SESUCI, NYEPI HENING, MEDITASI, MELEK
Komentar
Posting Komentar